Jiah,..plis deh. Itu cuma
alasan untuk di bikin judul. Sama dengan
banyak alasan kita sewaktu muda dulu, pas pedekate, ato cari perhatian ke
sesama,…ups,…maksudnya lawan jenis kita.
Jenis mahluk manusia-lah, masa molekul, ato ion. Emangnya kita atom,…hehehe.
Btw, intermezo dikit. Buat temen2 angkatan '89 FPIK Unsrat yg blom baca 'seupil' skandal2 kita dulu, Klik ini:
You know, sometimes,
secara implisit, tulisan juga bisa jadi ajang pamer loh. Memberitahukan secara alus kalo si penulis
masih inget sama hal-hal renik yang menunjukan level ke smart-annya. Hehehe, padahal, jaman sekarang kita terlalu
gampang cari sesuatu guna mendukung kelicinan kita dalam banyak hal. Yups,..he is mbah Google. Mesin pencari tak berjenis kelamin yang bisa
menampilkan apa saja, sesuai permintaan.
Sayangnya, mbah
google belom lahir di jaman kita. Eits,..btw, knapa dia di panggil mbah ya ? Padahal tuaan kita-kita. What
everlah. Kita balik ke 4 Tangkai kentang
rebus lagi.
Dalam itungan detik,
kita merangkak slow tapi pasti ke 45 up years old. Iyo toh,…kan rata-rata kita udah di atas 45
taon. Artinya, sejak 1989 dulu, kita
udah melangkah 29 taon. Yah, kalo
itungannya going out from FPIK, kisarannya antara 23 – 26 taon lah. Karena kan ada yang klar 1994, 95,
96,…dst. Who knowslah.
Di umur kita2
sekarang, hampir bisa di pastiin, kita
udah mengalami down grade secara fisik.
Dari bagian atas, sampe
bawah. Hehehe,…gak usah nengok ke yang
pas di bawah perutlah mas Alfrits. Gak
mungkinlah “daya dobraknya” masih sama waktu umur 23 – 35. Terima kenyataan aja kalo sekarang kita
kencing tanpa megangin ‘handelnya’, pasti basah deh celana,….wkwkw.
(Makanya, buang jauhlah pemikiran gatel yang mungkin pernah kelintas,
yang pengen coba-coba maen api ama nona-nona muda bahenol Entar
ujung-ujungnya ke Viagra dkk lagi,…wkwkwk….)
Rambut kita udah
banyak yang putih, mata pake kaca tebel, gigi non original, perut sodaraan sama
jin Kentung, dsb-lah. Pokoke, sebagian
besar kita now, bukan lagi produk ciamik model Samsung Note 9, ato Iphone X. Hehehe,..kita sekarang ibarat Nokia 3310.
Kan secantik-cantik,
dan seganteng-gantengnya kita sekarang Huhuuuuyyy), nyatanya masih doyan
melototin poto-poto lama yang nunjukin betapa imutnya face muda kita
dulu. Masa keemasan seorang muda, masa
puncak kecantikan dan ketampanan kita-kita.
Masa yang sama melegendanya sama
kisah Rano Karno ama Yessy Gusman waktu masih lari-larian di kebon-kebon
sambil ketawa-ketiwi, sementara kita selalu memimpikan mereka memeluk atau
nyium bibir kita yang dulu masih ranum kayaq kulit duren,…wkwkwk.
Btw, di ketuaan
kita-kita kini, sebenarnya kita juga banyak keuntungan loh. Misalnya waktu kita antri di antara anak-anak muda,
kan bisa aja kita diuntungkan karena dianggap dituakan. “Eh, orang tua katu eee, silahkan pak/bu lebe
dulu. Kage dapa tikus-tikus lantaran
talalu lama antri…”
--------------------ooo---------------------
Kita balik ke judul.
Jadi ceritanya waktu
si mas John Sorongan bilang mau ketemuan, gue lagi nyiapin 4 biji kentang sisa
yang pengen gue sikat di malam hari. Loh koq kentang, gak makan nasi…??? Hehe,…entah
kenapa belakangan gue resah juga sama size body gue yang lebih mendekati kuda
nil bunting 7 bulan, dengan berat 105 kg.
makanya gue mulai meng-upgrade size.
Olah raga sore,-pas abis kerja, and cuma makan sekali aja sehari. Abis olah raga. Itupun cuma kentang rebus doang.
Hehe,…lumayan, penyiksaan diri sendiri yang
udah jalan 2 bulan akhirnya menurunkan perlahan berat badan gue.
Dan selama proses 2
bulan itu, gue mencermati 1 hal: ternyata penurunan berat badan disertai
mengecilnya perut/pinggang. Tadinya gue
pikir kuping, jari, ato bibir. Hehehe,…
Nah, waktu Jhon dateng,
gue rencana mau nawarin dia makan 4 biji kentang barengan, cuman akhirnya gue
batalin, karena doski cuman minta kopi.
Tapi bukan kopinya Fahmi Idris: Kopi Dangdut. Masih inget lagunya…? Nih gue copyin linknya:
https://www.youtube.com/watch?v=HHwIfqqzsOk
goyang coooyyyyy…….
--------------------ooo---------------------
Sebagai temen tua and
lama yg jarang ketemuan, akhirnya kita ngobrol ngalur ngidul. Dari Pulau Weh, sampe Papua Nugini.
Mulai dari ndaftar
kuliah, sampe wisuda. Termasuk ngomongin
siapa yang naksir siapa, ato, siapa yang di taksir siapa. Kenapa si ini ngga jadi sama itu, dsb,….wkwkwkwk,…ya
engga keles. Kita masih paham dikit koq soal tata krama,…and tata boga.
Ngobrol dari jam 5
sore, dan brenti jam 11 malem. Itupun karena
kita keabisan batre…
6 jam ngobrol, tapi
gue sendiri lupa focusnya banyak di topik apa.
Yang gue inget adalah satu cerita mas Jhon, tentang bagaimana doski bikin
suasana horor di tempatnya mencari honor, di PT. Jaka Buana Sakti,
Manembo-nembo, Bitung.
Mungkin karena
pengaruh kata ‘Sakti’ dari nama pabriknya, sampe kesaktiannya ‘bereksperimen’ waktu
kuliah bangkit lagi dari alam bawah sadarnya.
Doski bikin percobaan penyulingan bunga Kamboja, yang banyak nongkrong
di kuburan.
Eksperimennya berhasil
sebenarnya. Katanya sih patennya mau di daftarin di HAKI, trus di tawarin ke
pabrik minyak wangi Calvin Klein, Christian Dior, Estee Lauder, Yves Saint Laurent, dll. Cuman musibah ngga
bisa di tolak, media laboratoriumnya bocor, dan semerbak bunga kamboja merebak
ke seantero pabrik.
Bayangin, lokasi
pabrik yang waktu itu masih banyak hutan lebatnya, tiba-tiba menyeruak bebauan
dari sekitaran alam kubur. Sontak benak
pekerja teringat sama Suzanna, si aktris horror nan zeksi, yang sukses menggaet
brondong bernama Clift Sangra.
Dan,….alamak, konon
sampe manggil ‘orang pinter’ buat ngusir dedemit ciptaan mas Jhon. Ckckckc,….
Konon (ssst,..mbacanya
jangan terbalik yooo), sampe perusahaan tersebut tutup, tulisan inilah
satu-satunya saksi bisu kebenaran sejarah yang tak pernah terungkap sampai
lebih dari 27 tahun.
Mujurnya, penulis
mendengar langsung dari pelaku sejarah.
Jhon,…Jhon,…bisa aja
loe.
ssstttt,...mungkin banyak yg gak tau kalo 'olah raga air' sudah di hapus dari list mata kuliah THP. Alasannya katanya simple: Gak mungkin sambil menyelam bikin bakasang
ssstttt,...mungkin banyak yg gak tau kalo 'olah raga air' sudah di hapus dari list mata kuliah THP. Alasannya katanya simple: Gak mungkin sambil menyelam bikin bakasang